Postingan

Pada akhirnya

Sedangkan aku masih menyayangimu, Sementara kamu mengharapkan dirinya. Sedangkan aku telah membuka hatiku,  Sementara kamu tetap menyimpan rindu untukku. . . . Kita berada dalam situasi yang tidak kita inginkan. Dan benar, bukan hanya aku yang masih menyimpan rasa. Kamu-pun tidak mampu membohongi hati bahwa kamu tetap merindukan aku.  Namun kenyataannya, aku telah membuka hati untuk seseorang. Dan kamu mengharapkan dia. Sempat terpikir dalam pikiran-ku dan kamu, sayangnya hanya sekedar dalam benak. . . . Mungkin semesta belum mengijinkan kita untuk bersama kembali. Ini inginku, dan ini pilihanmu.  . . Ku biarkan kamu memilih hati yang lain, dan biarkan aku mengikhlaskanmu . .

Mengikhlaskan

Pertemuan dan perpisahan, dua hal yang tidak dapat dipisahkan.  Dihadapkan oleh dua pilihan, memilih menetap atau mengikhlaskannya. Tidak mudah, tidak ada yang ingin memilih sebuah perpisahan, sedangkan rindu terus memuncak dikala menyusuri ruang yang biasa terdapat kau dan aku. Namun, untuk berjuang sendiri mempertahankan semua yang telah dibangun lebih menyakitkan. Tidak ada yang ingin berjuang sendiri. Dan akupun memilih untuk mengikhlaskan. Bagaimana dengan rindu? Entahlah. Melepas rindu dalam doa, adalah cara terbaik memelukmu. Berdamai denganmu dalam kenangan, berdamai dengan masalalu.  Jika kamu memang ditakdirkan untukku, Semesta akan menghantarkanmu padaku. Jika tidak, biarkan aku kembali mengikhlaskanmu. Biarkan Semesta bekerja dengan sendirinya, Tuhan tau mana yang terbaik untuk umat-Nya